Cerita Mantan TKI Korsel Hadi Raul Untung Miliaran dari Ternak Ayam
Senin 15 Mei 2017, 09:08 WIB
Cerita Mantan TKI Korsel Hadi Raup Untung Miliaran dari Ternak Ayam
Foto: M Aji Surya/detikcom
Jakarta - Kreativitas yang dibarengi kegigihan serta keyakinan dapat berbuah kesuksesan. Seperti kisah mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Korea Selatan, Abdullah Hadi. Melalui bisnisnya di bidang peternakan ayam, Hadi berhasil meraup penghasilan hingga Rp 1 miliar per bulan.
Lelaki asal Desa Jongso, Wotan, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, itu memiliki 7 kandang ayam dengan kapasitas 200 ribu ekor. Dia mampu mengembangbiakkan ayam potong dengan tingkat keberhasilan tinggi. Perusahaan asal Korea Selatan, Ceil Jedang, pun tertarik menggandengnya untuk bekerja sama.
Tak hanya menjadi peternak ayam, Hadi juga berinovasi. Dia berhasil menggantikan tenaga listrik dengan diesel khusus pada penggerak blower di kandang. Dengan begitu, ongkos bisa ditekan dan stabilitas suhu bisa dijaga agar ayam tetap nyaman.
"Saya membuat kandang ayam tertutup yang sering dikenal dengan nama kandang closed house. Dengan sistem ini, kandang mampu menjaga stabilitas suhu dan kelembapan, serta kecepatan angin yang bisa kami atur sesuai dengan kebutuhan tubuh ayam sehingga ayam merasa nyaman. Dengan metode seperti ini, maka kematian ayam menjadi sangat minim," ujar Hadi kepada detikcom, Senin (15/5/2017).
Dengan usahanya tersebut, Hadi mampu meraup penghasilan hingga Rp 1 miliar setiap bulan. Kendati telah berhasil, Hadi tetap menyalurkan pengetahuan dan keterampilannya tersebut kepada orang lain. Sejumlah negara telah Hadi singgahi untuk memberikan inspirasi bagi WNI lainnya.
Selain memiliki usaha peternakan, Hadi diketahui memiliki lembaga pendidikan keterampilan bahasa Korea (SONAGI). "Saya selalu mendorong mantan TKI Korea Selatan tidak perlu balik lagi menjadi TKI. Mari bekerja dan memakmurkan negeri kita. Menjadi TKI cukup sekali saja," tuturnya. (nkn/aan)
Hadi mampu meraup untung hingga Rp 1 miliar per bulan dari bisnis ternak ayam. (M Aji Surya)
|
Lelaki asal Desa Jongso, Wotan, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, itu memiliki 7 kandang ayam dengan kapasitas 200 ribu ekor. Dia mampu mengembangbiakkan ayam potong dengan tingkat keberhasilan tinggi. Perusahaan asal Korea Selatan, Ceil Jedang, pun tertarik menggandengnya untuk bekerja sama.
Tak hanya menjadi peternak ayam, Hadi juga berinovasi. Dia berhasil menggantikan tenaga listrik dengan diesel khusus pada penggerak blower di kandang. Dengan begitu, ongkos bisa ditekan dan stabilitas suhu bisa dijaga agar ayam tetap nyaman.
Tak hanya menjadi peternak ayam, Hadi juga berinovasi. (M Aji Surya)
|
"Saya membuat kandang ayam tertutup yang sering dikenal dengan nama kandang closed house. Dengan sistem ini, kandang mampu menjaga stabilitas suhu dan kelembapan, serta kecepatan angin yang bisa kami atur sesuai dengan kebutuhan tubuh ayam sehingga ayam merasa nyaman. Dengan metode seperti ini, maka kematian ayam menjadi sangat minim," ujar Hadi kepada detikcom, Senin (15/5/2017).
Dengan usahanya tersebut, Hadi mampu meraup penghasilan hingga Rp 1 miliar setiap bulan. Kendati telah berhasil, Hadi tetap menyalurkan pengetahuan dan keterampilannya tersebut kepada orang lain. Sejumlah negara telah Hadi singgahi untuk memberikan inspirasi bagi WNI lainnya.
Selain memiliki usaha peternakan, Hadi diketahui memiliki lembaga pendidikan keterampilan bahasa Korea (SONAGI). "Saya selalu mendorong mantan TKI Korea Selatan tidak perlu balik lagi menjadi TKI. Mari bekerja dan memakmurkan negeri kita. Menjadi TKI cukup sekali saja," tuturnya. (nkn/aan)
Manehat
Komentar
Posting Komentar